1. PENGERTIAN KOORDINASI, KOOPERASI, DAN SINERGI
a. Koodinasi
Koordinasi atau dalam bahasa
Inggris coordination, berasal dari bahasa latin, yakni cum yang berarti berbeda-beda, dan ordinare yang berarti penyusunan atau
penempatan sesuatu pada keharusannya (westra, 1983).
Dalam kamus besar Indonesia, koordinasi diartikan sebagai perihal mengatur suatu
organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yg akan dilaksanakan
tidak saling bertentangan atau simpang siur.
Kordinasi berkaitan dengan
penempatan berbagai kegiatan yang berbeda-beda pada keharusan
tertentu, sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan
sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan. Koordinasi
juga dapat diartikan sebagai suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi, saling
membantu dan saling melengkapi.
Teori
koordinasi menurut
berbagai ahli seperti berikut :
1.
Hadari
Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan: Koordinasi adalah kegiatan
mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran, saran-saran,
cita-cita dan alat-alat dalam lingkungan kerja yang harmonis, saling isi
mengisi dan saling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan
seluruhnya terarah pada pencapaian tujuan yang sama.
2.
Flavio Soares Correa da
Silva dan Jaume Agusti-Cullell dalam bukunya, Knowledge Coordination : coordination is at the heart of the concept of an organization,
together with the concepts of agent and agency.
3.
Sedangkan
menurut Merriam-Webster Collegiate English
Dictionary, koordinasi atau “coordination”
bermakna “the harmonious
functioning of part for effective result.”
4.
E. F. L. Brech dalam
bukunya, The Principle and Practice of Management : Koordinasi adalah
mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan
yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan
dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
5.
G. R. Terry dalam bukunya,
Principle of Management : Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur
untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah
ditentukan.
Menurut
tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi : Jumlah usaha baik
secara kuantitatif, maupun secara kualitatif; waktu yang tepat dari usaha-usaha
tersebut dan directing atau penentuan arah
usaha-usaha tersebut.
Koordinasi didefinisikan sebagai proses
pengintegrasian ( penyatuan) tujuan dan kegiatan perusahaan pada satuan yang
terpisah dalam suatuorganisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan,
sebab tanpakoordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus
diikuti,yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
Pedoman Koordinasi
1. Koordinasi harus terpusat,sehingga ada unsur
pengendalian guna menghindari tiap bagian bergeraksendiri-sendiri yang
merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingatbahwa organisasi
merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dankeinginan berbeda.
2. Koordinasi harus terpadu,keterpaduan pekerjaan
menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.
3. Koordinasi harus berkesinambungan,yaitu
rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selaludiusahakan dan
selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
4. Koordinasi harus menggunakanpendekatan multi
instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yangrelevan untuk
menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugasyang
lain.
b. Kooperasi
Kooperasi : kerja sama
Berkooperasi : bekerja
sama
c. Sinergi
Definisi sinergi secara sederhana adalah apabila
beberapa bagian digabungkan menjadi satu maka kekuatan keseluruhannya lebih
besar daripada jumlah kekuatan masing-masing bagiannya. Jadi, satu ditambah
satu bukanlah dua, tetapi bisa menjada tiga, empat, atau bahkan lima.
Sinergi ada di mana-mana.
Misalkan kita menyatukan dua batang kayu. Gabungan dari kedua batang kayu ini
dapat menyangga atau menahan bobot jauh lebih besar dibandingkan jumlah
keseluruhan beban yang ditanggung oleh masing-masing batang kayu secara
sendiri-sendiri.
Menghargai perbedaan mental,
emosional, dan psikologis antarpersonal adalah intisari dari sinergi. Orang
yang benar-benar efektif mempunyai kerendahan hati untuk mengakui keterbatasan
serta mau menghargai sumber daya lain yang tersedia melalui interaksi dengan
hati dan pikiran orang lain.
Mengakui keterbatasan dan
menghargai perbedan dengan orang lain justru akan menambah pengetahuan dan
pengertian kita mengenai hal lain. Jika kita tetap sendirian dengan pengalaman
pribadi saja, mungkin kita akan terus-menerus kekurangan data.
Sebagai contoh sinergi
adalah dalam bidang teknologi informasi. Di bidang ini tenaga-tenaga ahli di
bidang jaringan akan bekerja sama dengan tenaga ahli di bidang perangkat keras
dan perangkat lunak. Dan sinergi berbagai bidang tersebut, terbentuklah jaringan
komputer yang terhubungkan ke seluruh dunia.
Coba data
kelemahan-kelemahan Anda sebagai seorang karyawan lalu perhatikan karyawan lain
dengan kelebihan yang bisa menutupi kelemahan Anda. Lakukan sinergi dengan
orang tersebut.
Contohnya, ada dua orang
karyawan. Karyawan yang satu pandai dalam hal presentasi, tetapi tidak pandai
dalam hal negosiasi. Adapun karyawan yang satu lagi justru sebaliknya. Bila
keduanya bersinergi dalam menghadapi calon pelanggan, mungkin hasilnya akan
jauh lebih baik.
2. JENIS KOORDINASI
Dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan produktifitas kerja, koordinasi harus dilakukan di semua tingkatan, baik di
pusat maupun didaerah, bahkan dalam kesatuan-kesatuan administratif, seperti
bidang, seksi, bagian, sampai dengan kesatuan-kesatuan yang paling kecil.
Demikian halnya dalam pendidikan, koordinasi dapat dilaksanakan pada setiap
jenjang manajemen pendidikan, mulai dari pusat, tingkat nasional (makro) sampai
tingkat lembaga (mikro). Dengan demikian, koordinasi juga dapat dilakukan dalam
manajemen, bahkan merupakan bagian penting yang akan mempersatukan berbagai
komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan secara optimal. Koordinasi yang baik
ditandai dengan kegiatan-kegiatan para kepala sekolah dan guru, serta para
pegawai lain yang terpadu, serasi atau selaras dalam mencapai suatu tujuan.
Secara teoritis dapat dikemukakan beberapa macam
koordinasi sesuai dengan ruang lingkup dan arah kegiatannya. Berdasarkan
ruang lingkupnya, koordinasi dapat diidentifikasikan ke dalam koordinasi intern
dan ekstern. Koordinasi intern adalah koordinasi antar pejabat atau antar
unit di dalam suatu lembaga, sedangkan koordinasi ekstern adalah koordinasi
antar pejabat dari berbagai lembaga atau antar lembaga.
Berdasarkan arah kegiatannya, dapat
diidentifikasikan adanya koordinasi vertikal, horizontal, fungsional dan
diagonal. Sejalan dengan uraian diatas, Handaningrat (1982)
mengemukakan koordinasi berdasarkan hubungan antara pejabat yang
mengkoordinasikan dan pejabat yang dikoordinasikan sebagai berikut:
a. Koordinasi Intern, terbagi menjadi tiga berikut :
- Koordinasikan vertikal
atau structural, yaitu antara yang mengkoordinasikan dengan yang
dikoordinasikan secara struktural terdapat hubungan hierarkis
atau pengarahan yang
dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di
bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat juga dikatakan koordinasi
yang bersifat garis komando (line of
command).
- Koordinasi horizontal,
yaitu koordinasi fungsional, kedudukan antara yang mengkoordinasikan dan yang
dikoordinasikan setingkat eselonnya. Menurut tugas dan fungsinya keduanya
mempunyai kaitan satu sama lain sehingga perlu dilakukan koordinasi. Koordinasi horisontal terbagi :
1.
Interdiciplinary,
Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan, mewujudkan,
menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara intern
maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
2. Inter-Related, koordinasi
antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansinya
saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.
- Koordinasi diagonal,
yaitu koordinasi fungsional, yang mengkoordinasikan mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan
yang lainnya tidak berada pada satu garis komando (line of command)
b. Koordinasi ekstern, termasuk koordinasi fungsional. Dalam koordinasi ekstern
yang bersifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat horizontal dan
diagonal. Siagian (1979) mengelompokkan koordinasi menjadi sebagai
berikut :
- Koordinasi menjadi atasan
dengan bawaan, yang disebut koordinasi vertikal.
- Koordinasi diantara
sesama pejabat yang setingkat dalam suatu instansi, disebut koordinasi
horizontal.
- Koordinasi fungsional,
koordinasi antarinstansi, tiap-tiap instansi mempunyai tugas dan fungsi dalam
suatu bidang tertentu.
3. TUJUAN DAN MANFAAT KOORDINASI
- MANFAAT
Koordinasi sangat
diperlukan dalam managemen, terutama untuk menyatukan kesamaan pandangan antara
berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan dan tujuan organisasi.
Koordinasi diperlukan
untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian yang lain sehingga tercipta
suatu kegiatan yang terpadu mengarah pada tujuan umum lembaga sebagaimaana
jari-jari kerangka payung. Tanpa koordinasi, spesialisasi dan lembagian kerja
yang dilakukan pada setiap usaha kerja sama akan sia-sia karena setiap bagian
cenderung hanya memikirkan pekerjaan atau tugas masing-masing dan melupakan
tujuan lembaga secara keseluruhan.
Melalui koordinasi setiap bagian yang menjalankan
fungsi dengan spesialisasi tertentu dapat disatupadukan dan dihubungkan satu
sama lain sehingga dapat menjalankan peranannya secara selaras dalam mewujudkan
tujuan bersama. Koordinasi sangat penting meningkatkan efesiensi dan
efektifitas pencapaian tujuan lembaga.
Dengan demikian, manfaat koordinasi dalam
manajemen dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a.
Menghilangkan dan
menghindarkan perasaan terpisah satu sama lain antara
atasan dan bawahan.
b.
Menghindarkan perasaan
atau pendapat bahwa dirinya atau jabatannya merupakan yang paling penting.
c.
Mengurangi dan
menghindakan kemungkinan timbulnya pertentangan antar
pejabat dan pelaksana.
d.
Menghindarkan timbulnya
rebutan fasilitas.
e.
Menghindarkan terjadinya
peristiwa menunggu yang memakan waktu lama.
f.
Menghindarkan kemungkinan
terjadinya kesamaan pekerjaan sesuatu kegiatan.
g.
Menghindarkan kemungkinan
terjadinya kekosongan pekerjaan sesuatu program atau kekosongan pengerjaan
tugas oleh para manajer.
h. Menumbuhkan kesadaran
tugas oleh para manajer untuk saling memberikan bantuan satu sama lain
terutama bagi mereka yang berada dalam wilayah yang sama.
i.
Menumbuhkan kesadaran
para manajer untuk saling memberitahu masalah yang dihadapi bersama dan
bekerjasama dalam memecahkannya.
j.
Memberikan jaminan
tentang kesatuan langkah di antara para atasan atau bawahan.
k.
Menjamin adanya kesatuan
langkah dan tindakan diantara manajer.
l.
Menjamin kesatuan sikap
diantara manajer.
m. Menjamin kesatuan
kebijaksanaan di antara manajer dalam wilayah tertentu.
Di samping itu, manfaat
koordinasi dalam
managemen, antara lain dapat mencegah pertengkaran
antara lembaga karena berebut kekuasaan atau wewenang, dapat menghindari saling
lempar kewajiban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas, dapat mencegah
terjadinya kesimpangsiuran, dapat mengembangkan prakarsa dan daya inprovisasi
para petugas. Dalam rangka koordinasi, mereka, mau tidak mau, harus
mendapatkan cara dan jalan yang cocok bagi pelaksanaan tugas secara menyeluruh
dan mencapai keseimbangan serta keserasian
Akhirnya, dapat dikemukakan
bahwa manfaat utama koordinasi dalam managemen adalah untuk menumbuhkan sikap
egaliter, serta meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan diantara atasan
dan bawahan dengan
tetap menghargai kewajian dan wewenang masing-masing. Dengan demikian,
setiap atasan dan bawahan, tidak terjebak oleh
kepentingan masing-masing bagian yang sempit sehingga dapat menjalankan
perannya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuah sekolah secara kaffah (
menyeluruh).
- TUJUAN
Ada beberapa tujuan koordinasi dalam sebuah
organisasi. Apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi secara efektif maka
ada beberapa manfaat yang didapatkan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) Adapun manfaat koordinasi antara
lain:
- Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama lain, antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi.
- Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau pejabat merupakan yang paling penting.
- Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian dalam organisasi.
- Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu aktifitas dalam organisasi.
- Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling membantu.
Jelas manfaat koordinasi sangat menentukan terselenggaranya
usaha yang telah diprogramkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Tetapi
apabila koordinasi tidak melaksanakan atas departementasi dan pembagian kerja,
akan menimbulkan organisasi yang berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan
arah.
Menurut Hasibuan (2001) koordinasi penting dalam suatu organisasi,
yakni:
- Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percecokan, dan kekembaran atau kekosongan pekerjaan.
- Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan
- Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
- Supaya semua unsur manajemen dan pekerjaan masing-masing individu pegawai harus membantu tercapainya tujuan organisasi.
- Supaya semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang diinginkan.
4. PRINSIP KOORDINASI
a. Koordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan awal.
b. Hal pertama yang harus diperhatikan dalam koordinasi adalah
menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama.
c. Koordinasi merupakan proses terus menerus dan berkesinambungan.
d. Koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai
tujuan.
e. Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus
dikemukakan secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara
keseluruhan.
Koordinasi akan
berlangsung secara efektif apabila dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan dari tahap awal sampai akhir pekerjaan; mengupayakan hubungan
dan pertemuan pertemuan diantara berbagai pihak yang terkait, serta
mengembangkan keterbukaan sehingga jika terdapat perbedaan pandangan dapat
didiskusikan dan dipecahkan bersama.
5. KARAKTERISTIK KOORDINASI YANG EFEKIF
Handayaningrat (1992) mengemukakan karakteristik koordinasi sebagai
berikut :
a. Tanggung Jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Oleh karena itu,
koordinasi menjadi wewenang dan tanggung jawab pimpinan, sehingga dapat dikatakan
bahwa pimpinan bisa berhasil jika melakukan koordinasi.
b. Koordinasi adalah kerja sama. Hal ini disebabkan kerja sama merupakan syarat
mutlak terselenggaranya koordinasi.
c. Koordinasi merupakan proses yang terus menerus (continue process). Dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan
tujuan lembaga
d. Pengaturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini disebabkan
koordinasi adalah konsep yang diterapkan di dalam kelompok, bukan usaha
individu melainkan sejumlah individu yang berkerjasama di dalam kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.
e. Kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi. Pimpinan
merupakan pengatur usaha-usaha dan tindakan-tindakan setiap individu sehingga
diperoleh keserasian dalam mencapai hasil bersama.
f. Tujuan Koordinasi adalah
tujuan bersama (common purpose)
Kesatuan usaha yang meminta kesadaran semua pihak untuk berpartisipasi secara
aktif melaksanakan tujuan bersama sebagai kelompok tempat mereka bekerja.
Karakteristik
Koordinasi yang Efektif
1) Tujuan berkoordinasi
tercapai dengan memuaskan semua pihak terkait.
2) Koordinator sangat
proaktif dan stakeholders kooperatif.
3) Tidak ada yang
mementingkan diri sendiri atau kelompoknya (egosektoral).
4) Tidak terjadi tumpang
tindih tugas.
5) Komitmen semua pihak
tinggi.
6) Informasi keputusan
mengalir cepat ke semua pihak yang ada dalam sistem jaringan koordinasi.
7) Tidak merugikan
pihak-pihak yang berkoordinasi.
8) Pelaksanaan tepat
waKepala Sekolah.
9) Semua masalah
terpecahkan.
10)Tersedianya laporan
tertulis yang lengkap dan rinci oleh masing-masing stakeholder.
MASALAH-MASALAH DALAM
PENCAPAIAN KOORDINASI YANG EFEKTIF.
Masalah-masalah ini
terjadi karena adanya pembagian tugas, maka timbullah perbedaan dalam kegiatan
pekerjaan. Perbedaan kegiatan tersebut dapat berpengaruh terhadap organisasi
sehingga dapat menimbulkan masalah koordinasi.
Perbedaan sikap dan
perilaku individu - individu menimbulkan masalah koordinasi, antara lain :
1. Adanya perbedaan dalam
orientasi terhadap sasaran/ tujuan tertentu.
2. Adanya perbedaan dalam
orientasi waktu.
3. Adanya perbedaan dalam
orientasi antar pribadi
4. Adanya perbedaan dalam
formalitas struktur organisasi
5. Adanya perbedaan jarak
geografis.
6. Adanya perbedaan antar
manusia karena faktor social, budaya, pandangan hidup serta latar belakang
pendidikan.
7. Adanya perbedaan dalam
ambisi.
KEBAIKAN DAN HABATAN
KOORDINASI YANG EFEKTIF
Kebaikan :
1. Beban tiap bagian
tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian.
2. Tiap bagian akan
memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan tahu
peranan-nya masing-masing sehingga dapat memberikan saran dan komentar
ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar bagian.
3. Skedul kerja saling
terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya.
Kelemahan :
1. Perbedaan tiap bagian
dalam orientasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan dalam
orientasi waktu
3. Perbedaan orientasi
antar pribadi
4. Perbedaan dalam
formalitas struktur
PENDEKATAN UNTUK MENCAPAI
KOORDINASI YANG EFEKTIF
Menggunakan pendekatan
teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan
tujuan sebagai dasar bertindak:
1. Teknik-Teknik
Dasar Manajemen
a.
Hirarki manajemen terdiri atas rantai
perintah,
aliran informasi dan kerja, wewenang formar, hubungan tanggung jawab dan
akuntabilitas yang jelas sehingga menimbulkan integritas bila diformulasikan
dengan jelas serta dilaksanakan dengan arahan yang tepat.
b.
Aturan dan prosedur, merupakan keputusan-keputusan yang dibuat untuk mengatur
kejadian-kejadian rutin.
c.
Penerapan rencana dan penetapan tujuan dilakukan untuk mengkoordinasikan
melalui pengarahan dalam mencapai sasaran yang sama untuk tiap satuan
organisasi
2.
Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu
dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
a.
Investasi dalam sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui
tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar
lantai perintah.
b.
Menciptalkan hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi
dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan.
Ada
beberapa hubungan lateral :
-
Hubungan langsung
-
Hubungan kelompok langsung
- Hubungan silang
3.
Mengurangi kebutuhan akan koordinasi, ada dua metode pengurangan kebutuhan
koordinasi, yaitu :
a.
Penciptaan sumberdaya tambahan yang memberikan kelonggaran bagi satuan kerja,
misalnya penambahan tenaga kerja, bahan dasar dan pembantu, modal, pengurangan
tugas dan masalah-masalah yang timbul sekarang.
b.
Penciptaan tugas – tugas yang dapat berdiri sendiri, dengan cara mengubah
karakter satuan organisasi.
Sumber :
http://sumberbelajarsmkn10.wordpress.com/kompetensi-guru/kompetensi-kepribadian/koordinasi/
Sinergi (Synergy)
adalah bentuk Kerjasama Win-win yang dihasilkan melalui Kolaborasi
masing-masing Pihak tanpa adanya Perasaan Kalah. Menurut Stephen Covey
dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”.
Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai
Hasil Lebih Besar daripada Jumlah bagian per bagian. Konsep ber-Sinergi
diantaranya adalah berikut ini:
- Ber-Orientasi pada Hasil dan Positif
- Perspektif beragam mengganti atau melengkapi Paradigma
- Saling Bekerjasama dan ber-Tujuan Sama serta adanya Kesepakatan
- Sangat Efektif diusahakan dan merupakan suatu Proses
Melalui Sinergi, kerjasama dari
Paradigma yang berbeda akan mewujudkan hasil Lebih Besar dan Efektif
sehubungan Proses yang dijalani menunjukkan Tujuan yang Sama dan
Kesepakatan demi Hasil Positif. Contoh yang sering kita lihat dari
konsep Sinergi yakni:
1 + 1 = 3 –> Sinergi
1 + 1 = 1 ½ –> Kompromi
1 + 1 = < 1 –> Sinergi Negatif (Anergi)
Ber-Sinergi berarti Saling Menghargai
Perbedaan Ide, Pendapat dan bersedia saling berbagi. Ber-Sinergi tidak
mementingkan diri sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada
pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Ber-Sinergi bertujuan
memadukan bagian-bagian terpisah.
- See more at: http://ikhtisar.com/sinergi-sebagai-bentuk-kerjasama-kreatif/#sthash.s6uL7SB1.dpuf
Sinergi (Synergy)
adalah bentuk Kerjasama Win-win yang dihasilkan melalui Kolaborasi
masing-masing Pihak tanpa adanya Perasaan Kalah. Menurut Stephen Covey
dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”.
Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai
Hasil Lebih Besar daripada Jumlah bagian per bagian. Konsep ber-Sinergi
diantaranya adalah berikut ini:
- Ber-Orientasi pada Hasil dan Positif
- Perspektif beragam mengganti atau melengkapi Paradigma
- Saling Bekerjasama dan ber-Tujuan Sama serta adanya Kesepakatan
- Sangat Efektif diusahakan dan merupakan suatu Proses
Melalui Sinergi, kerjasama dari
Paradigma yang berbeda akan mewujudkan hasil Lebih Besar dan Efektif
sehubungan Proses yang dijalani menunjukkan Tujuan yang Sama dan
Kesepakatan demi Hasil Positif. Contoh yang sering kita lihat dari
konsep Sinergi yakni:
1 + 1 = 3 –> Sinergi
1 + 1 = 1 ½ –> Kompromi
1 + 1 = < 1 –> Sinergi Negatif (Anergi)
Ber-Sinergi berarti Saling Menghargai
Perbedaan Ide, Pendapat dan bersedia saling berbagi. Ber-Sinergi tidak
mementingkan diri sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada
pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Ber-Sinergi bertujuan
memadukan bagian-bagian terpisah.
- See more at: http://ikhtisar.com/sinergi-sebagai-bentuk-kerjasama-kreatif/#sthash.s6uL7SB1.dpuf
No comments:
Post a Comment