A. PENGERTIAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk
bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan
merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks
sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih
keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya
dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah
wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan
konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Menurut Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan
kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan
melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang
penuh ketidakpastian. Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan
reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt,
1994).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal
hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada
juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann &
Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak
tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi.
Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998),
definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk
menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan
kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk
mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi
berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan
transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau
jasa yang telah dijanjikan.
B.
JENIS-JENIS
KEPERCAYAAN
Terdapat
tiga jenis kepercayaan dalam hubungan organisasi, yaitu:
1). Kepercayaan
berbasis pada kekuatan akan berfungsi
hanya pada tingkat bahwa hukuman itu mungkin, konsekuensi nya jelas dan hukuman
sesungguhnya dijatuhkan jika kepercayaan dilanggar. Lebih dari itu potensi
kerugian dari interaksi
masa depan dengan pihak lain harus berimbang dengan potensi yang diperoleh dari
melanggar pengharapan. Terlebih lagi pihak yang berpotensi dirugikan harus mau
memperkenalkan ancaman pada orang yang melanggar kepercayaan tersebut.
2). Kepercayaan
berbasis pada pengetahuan sebagian besar hubungan organisasi berakar pada
kepercayaan berbasis pengetahuan. Kepercayaan yang didasarkan pada
predictabilitas perilaku yang berasal dari riwayat interaksi kepercayaan itu
ada jika anda memiliki informasi yang memadai tentang seseorang sehingga anda
memhami bahwa mereka cukup mampu memperkirakan secara tepat perilaku mereka.
Kepercayaan ini mengandalkan informasi dan bukannya
ketakutan. Pengetahuan pihak lain tentang predictabilitas tentang perilakunya
menggantikan kontrak hukuman dan kesepakatan hukum yang lazim yang terdapat
pada kepercayaan berbasis ketakutan. Pengetahuan ini berkembang dari waktu ke
waktu, umumnya sebagai fungsi dari pengalaman yang membangun kepercayaan akan
sifat dapat dipercaya
dan predictabilitas. Semakin baik anda mengenal seseorang semakin akurat anda
dapat memperkirakan apa yang dia lakukan.
3). Kepercayaan
berbasis pada identifikasi tingkat kepercayaan paling tinggi dicapai bila
terdapat hubungan emosional antara dua pihak. Hal itu kemungkinan satu pihak
bertindak sebagai agen bagi pihak lain dan menggantikan orang itu dalam
transaksi interprasional. Ini disebut kepercayaan berbasis identifikasi.
Kepercayaan ini ada karna masing-masing pihak saling memahami maksud
masing-masing dan menghargai keiginan pihak lain. Pengertian ini berkembang ke
titik dimana masing-masing pihak dapat bertindak secara efektif bagi yang lain.
Pada tingkat ini terdapat tingkat kendali minimal. Anda tidak perlu memantau
pihak lain karena terdapat loyalitas yang tidak perlu dipertanyakan.
Sumber:
http://manda08negara.blogspot.com/2011/02/kepercayaan-dan-kekuasaan.html
No comments:
Post a Comment